PELUANG
BISNIS SAMPINGAN BETERNAK AYAM KAMPUNG
07 August 2014
Ternak ayam
kampungPeluang bisnis di bidang ternak sebagai bisnis sampingan sekarang ini
memang masih terbuka lebar. Kebutuhan masyarakat akan makanan hewani beserta
turunannya juga masih sangat tinggi dan akan terus meningkat setiap tahunnya.
Salah satu jenis hewan yang sampai dengan saat ini masih banyak dibutuhkan oleh
masyarakat adalah ayam kampung.
Menjalankan bisnis
sampingan di bidang ternak adalah bisnis yang paling mudah untuk dilakukan
siapa saja termasuk para karyawan di sela-sela waktu luang setelah pulang
bekerja. Selain mudah untuk dilakukan, bisnis sampingan bidang ternak ini juga
merupakan peluang bisnis sampingan di rumah yang bisa dibidik oleh para
pelajar, mahasiswa hingga ibu rumah tangga dalam jumlah atau skala tertentu.
Peluang bisnis
sampingan beternak ayam kampung ini dikatakan mudah karena ternak ayam hanya
membutuhkan perhatian pada saat memberi makan saja, yaitu di pagi dan sore
hari. Ternak ayam di rumah tentu saja jumlahnya menyesuaikan dengan berapa luas
area pekarangan rumah yang dimiliki di rumah. Jika Anda ingin memulai bisnis
ternak ayam kampung di rumah sebagai bisnis sampingan maka berikut ini adalah
tahapan-tahapan yang perlu Anda perhatikan.
Perencanaan
Hal pertama yang perlu
diperhatikan sebelum memulai bisnis ternak adalah menentukan suatu perencanaan.
Ketahuilah terlebih dahulu mengenaiilmu dasar budidaya ayam secara garis besar,
karena setiap bisnis pasti mempunyai resiko tidak terkecuali ternak ayam.
Resiko yang paling berat adalah resiko kematian yang terjadi secara mendadak,
biasanya disebabkan oleh penyakit flu burung dan gumboro.
Jika ternak ayam Anda
di area sekitar rumah dan berdekatan dengan pemukiman maka pastikan ayam-ayam
Anda divaksinasi dan kandang juga harus disterilisasi secara rutin dengan
disinfektan. Jika dirasa perlu, Anda juga bisa meminta penyuluhan kepada
petugas peternakan mengenai budidaya ternak ayam kampung sehingga dengan mudah
Anda dapat melakukan perencanaan peternakan secara teliti.
Penyediaan Kandang
Ternak
Buatlah kandang ternak
ayam kampung dengan ukuran 1 meter persegi dengan diisi 7 ekor ayam kampung,
itu adalah ukuran yang optimal jika Anda ingin memelihara ayam kampung dengan
sistem full kandang.
Kandang yang baik untuk
memelihara ayam kampung adalah model ren atau postal dimana kandang tidak perlu
dilapisi oleh litter, karena pemeliharaan ayam kampung lebih lama jika
dibandingkan dengan ayam broiler.
Kandang model ren
adalah kandang ayam dengan sebagian kandang diberi atap dan sebagiannya lagi
dibiarkan terbuka. Bagian kandang yang tertutup itulah yang biasa digunakan
oleh ayam kampung berteduh dan tidur dan bagian yang terbuka digunakan untuk
makan dan bermain.
Pembelian Bibit Ayam
Bibit ayam adalah anak
ayam yang berumur sekitar 1 sampai 7 hari yang biasa disebut juga dengan DOC
(Day Old Chick). Untuk budidaya ayam kampung, sebaiknya jangan membeli bibit
ayam yang masih DOC tetapi belilah bibit ayam yang sudah dalam keadaan dara
karena perawatannya jauh lebih mudah dibandingkan dengan DOC. Dimana untuk
bibit ayam yang masih DOC itu harus diberi pakan khusus, harus divaksinasi dan
harus dihangatkan.
Selanjutnya, hal yang
perlu diperhatikan para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnis sampingan
beternak ayam kampung ini adalah pemeliharaan, kesehataan, penanganan saat
panen dan pasca panen.
Nah, itulah beberapa
tahapan yang penting untuk pelaku bisnis perhatikan dalam membudidayakan ternak
ayam kampung. Semoga ide bisnis ini dapat Anda jadikan sebagai peluang bisnis
yang bisa mendatangkan keuntungan besar bagi Anda. Selamat mencoba dan Salam
sukses!
Identifikasi
Resiko
1. Pendekatan dalam Mengidentifikasi
Resiko
Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan “top down”. Dimana pendekatan ini berkutat pada
kemungkinan terjadinya resiko dari bagian atas perusahaan menuju ke bagian
bawah perusahaan.
2. Sasaran Identifikasi Risiko
Sasaran yang diinginkan
oleh kelompok kami dalam mengidentifikasi serta menganalisis resiko dalam
Bisnis Usaha Ayam dimana fokus utamanya adalah
3. Produk yang ditawarkan
Produk yang ditawarkan
adalah ayam kampung dimana usaha ini dinilai mampu dijalankan siapa saja bahkan
termasuk karyawan di sela-sela waktu luangnya bekerja. Selain itu, Kebutuhan masyarakat
akan makanan hewani beserta turunannya juga masih sangat tinggi dan akan terus
meningkat setiap tahunnya. Sehingga usaha ini sangat ideal jika dikembangkan
menjadi bisnis yang menguntungkan.
4. Prosedur Penyediaan Produk
Dalam usaha ini, Hal
pertama yang perlu diperhatikan sebelum memulai bisnis ternak adalah menentukan
suatu perencanaan. Ketahuilah terlebih dahulu mengenaiilmu dasar budidaya ayam
secara garis besar, karena setiap bisnis pasti mempunyai resiko tidak
terkecuali ternak ayam. Kemudian yang
kedua adalah menyediaan kandang ternak dengan ukuran yang optimal jika ingin
memelihara ayam kampung dengan sistem full kandang. Yang berikutnya adalah
pembelian bibit ayam yang sudah dalam keadaan dara. Dan terakhir penjual bisa
langsung menjual ayam lewat pasar ataupun mini market.
5. Menentukan tempat resiko
Pada umumnya sebuah
resiko terjadi di Barang, Uang, Orang, Prosedur (BUOP). Pada BUOP usaha
biasanya akan mengalami suatu masalah atau ketidakpastian disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu:
- Barang, yang dimaksud barang disini
adalah ayam dan bibit ayam (Day Old Chicken) serta alat-alat pendukung dalam
beternak seperti kandang ayam,vaksin dan lain-lain.
- Uang, pengelolaan keuangan pada usaha
ini sangat penting mengingat beberapa peternak tidak melakukan pengelolaan
keuangan dengan baik. Jika pengelolaan keuangan tidak dikelola dengan baik akan
sangat berisiko menjadikan usaha tidak menguntungkan.
- Orang, kedudukan orang disini
terutama ditujukan untuk para pekerja, supplier, dan para pembeli yang berisiko
mengurangi keuntungan usaha ternak ayam jika tidak dikelola dengan baik.
- Prosedur, Dalam prosedur ini lebih
ditekankan pada kemudahan pembeli dalam membeli barang dan ketersediaan barang
yang jika tidak ditanggulangi dengan benar maka pembeli tersebut dapat membeli
pada peternak lain.
6. Kejadian dan Dampak Resiko
·
Barang
ü Banyak
ayam atau bibit ayam mati
·
Uang
ü Kesulitan
memperoleh modal tambahan
·
Orang
ü Kurangnya
skill para pekerja
ü Supplier
yang terlambat mengirim barang
ü Adanya
resiko pembeli terlambat membayar
·
Prosedur
ü Kesulitan
dalam mengembang biakkan ayam
7. Penyebab Terjadinya Resiko
Dalam pengidentifikasi
resiko, resiko muncul dikarenakan sebab-sebab berikut ini :
·
Barang
ü Tidak
adanya vaksinasi serta terbatasnya bibit ayam yang unggul
·
Uang
ü Mengembangbiakkan
ternak dalam skala besar butuh biaya yang tidak sedikit
·
Orang
ü Tidak
adanya keterampilan pekerja
ü Pemilihan
supplier yang tidak profesional
ü Tidak
adanya perjanjian piutang dagang
·
Prosedur
ü Seringnya
ayam mati dan bobotnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karena tidak
adanya pengetahuan yang memadai dalam pengembangbiakan ayam.
Penanganan
Terhadap Resiko
Sebagai salah satu
bagian dalam manajemen risiko, penanganan risiko atau risk response adalah
bagian penting yang harus diperhatikan. Pada dasarnya agar penanganan risiko
dapat dilakukan secara efektif dan optimal terdapat tiga pertimbangan penting
yaitu dampak risiko, biaya penanganan risiko, serta kemampuan dalam menangani
risiko. Ada beberapa opsi bagi suatu perusahaan untuk menangani terjadinya
resiko seperti menghindari resiko, mencegah resiko, dan mengalihkan resiko.
penanganan yang perlu dilakukan untuk menghadapi resiko-resiko pada usahanya
antara lain:
Mencegah Dampak Resiko
1.
Barang
a. Memilih
supplier yang benar-benar terpercaya dan memiliki cukup pengalaman yang baik
sehingga mengurangi resiko mempunyai bibit ayam yang mati
b. Melakukan
vaksinasi dan sterilisasi secara rutin dengan disinfektan untuk mencegah
penyakit berbahaya serta mengurangi jumlah kematian ayam.
2.
Uang
a. Meminjam
uang dari bank atau mencari investor baru agar bisnis dapat berjalan dengan
lancar.
3.
Orang
a. Merekrut
pekerja yang lebih terampil serta melatih pekerja agar kemampuan meraka semakin
berkembang
b. Mempunyai
pilihan supplier yang lain agar jika supplier lama tidak dapat menyediakan
barang maka supplier yang baru dapat menggantikan
c. Selalu
membuat perjanjian piutang dagang dalam bentuk surat tertulis untuk mencegah
resiko tidak terbayarnya piutang dari pembeli
4.
Prosedur
a. Melakukan
training kepada pekerja supaya dapat meningkatkan kinerja produksi
b. Melakukan
pengamanan terhadap kandang ayam untuk menghindari resiko pencurian.
Komentar
Posting Komentar