DASAR FUNGSIONAL DAN AKTIVITAS BERDASARKAN BIAYA SISTEM MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN KAYU SECARA SPESIFIK DAN PERPEKTIF UNTUK PELAKSANAAN
Resume
1. Tujuan Penelitian
Sistem biaya manajemen dapat diklasifikasikan bedasarkan fungsional dan berdasarkan aktivitas. Kedua sistem ini ditemukan dalam praktek perusahaan pengerjaan kayu di seluruh dunia. Sekarang, sistem biaya manajemen berdasarkan fungsional (yang disebut tradisional) digunakan secara luas dibandingkan dengan sistem biaya berdasarkan aktivitas (Hansen, Don R, Maryanne M, Mowen, Liming Guan, 2009). Hal ini berubah, bagaimanapun, sebagai kebutuhan informasi keakuratan biaya yang telah meningkat. Ini terutama berlaku untuk perusahaan yang menghadapi tingkat keragaman yang tinggi, kompleksitas produk yang lebih, siklus hidup produk yang pendek, peningkatan pesyaratan mutu, dan kompetitif yang tinggi (Hansen, Don R, Maryanne M, Mowen, Liming Guan, 2009). Organisasi-organisasi ini sering mengimplementasikan teknologi manufaktur yang maju. Untuk operasi perusahaan pengerjaan kayu dlam pengaruh ekonomi yang kontemporer, sistem majememen biaya berdasarkan fungsional dapat diterima seperti tidak ada yang lebih sesuai karena persyaratan informasi. Lebih dan lebih lagi informasi yang akurat untuk konsumsi waktu dan biaya overhead adalah cukup untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan dan memiliki keunggulan kompetitif dalam jangka waktu yang panjang. Pertanyaan, apakah sistem yang rumit tersebut adalah sesuai untuk perusahaan pengerjaan kayu atau ada situasi dan kondisi di mana tradisional (fungsional) lebih cocok.
Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk membedakan, menguraikan baru dan inovatif sistem estimasi biaya di berbagai keadaan ekonomi pada perusahaan pengerjaan kayu. Karena untuk mencapai tujuan di sini dipecahkan beberapa tugas berikutnya :
Untuk mengungkap natur dari dua hal utama sistem biaya. Biaya Fungsional dan Biaya Berdasarkan Aktivitas.
Untuk model perusahaan dan untuk menguji sistem ke dalam aktivitas ekonomi.
Untuk estimasi kemajuan dalam penggunaan sistem dalam situasi yang berbeda.
2. Masalah Penelitian
Apakah sistem yang rumit tersebut adalah sesuai untuk perusahaan pengerjaan kayu atau ada situasi dan kondisi di mana tradisional (fungsional) lebih cocok.
3. Landasan Teori
Sistem biaya akuntansi berdasarkan fungsional digunakan hanya untuk unit berdasarkan aktivitas yang ditujukan untuk menetapkan biaya ke objek biaya. Ini berarti unit dari proses kayu adalah pembeda utama unit untuk membagi biaya tetap antara tahap produksi dan unit perusahaan, seperti departemen transportasi dan administrasi.
Metode ABC (Activity Based Costing) fokus pada biaya aktivitas yang kemudian mengalokasiskan biaya terhadap penggunaan variasi produk berdasarkan dari aktivitas (Kesavan, R. C. Elanchezhian, B. Vijaya Ramnath, 2009). ABC sebagai alat analisis profit yang powerful. Keberhasilan ini bertangkai pada kemampuan ABC untuk mengungkapkan sumber tersembunyi dari profitabilitas dan biaya tertanam, dan untuk menyajikan sebuah katalisator untuk mengimprove keputusan profitabilitas (Tunney, Peter B. B). ABC didasarkan pada apa yang benar-benar terjadi, volume sementara berdasarkan sistem biaya yang didasarkan pada struktur organisasional dan volume (Tunney, Peter B. B).
4. Metode Penelitian
a. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah perusahaan pengerjaan kayu.
b. Metode atau Alat Analisis
Untuk menyingkapkan keuntungan utama dari dua sistem (volume dan non volume) di dalam artikel ini adalah implementasi berdasarkan pendekatan :
• Untuk tujuan berasal adri informasi akuntansi yang tepat dan sederhana diinginkan suatu model perusahaan.
• Selama simulasi Monte Carlo perbedaan kondisi pasar digunakan sebagai model dalam jangka volume penjualan yang berbeda.
• Model perusahaan diikuti oleh item parameter dari biaya.
• Produksi meliputi papan, papan dan balok yang terbuat dari kayu pohon jarum. biaya langsung untuk bahan baku dan tenaga kerja per m3 adalah 222,66 BGN. Biaya tidak langsung (overhead dan biaya administrasi) adalah 503.000 BGN, per tahun. Harga produk (termasuk gudang) 340 BNG, 320 BGN dan 310 BGN untuk papan, papan dan balok.
Model diikuti oleh pembatas :
Harga konstan
Biaya konstan
Perusahaan yang memberikan sejumlah aktivitas karena untuk menyederhanakan model dan hasil interpretasi
Penjualan diasumsikan sama dengan volume produksi
Aktivitas utama termasuk dalam biaya tidak langsung yang ditampilkan pada Tabel 1.
Hasil utama dari bisnis perusahaan adalah mengkalkulasi rata-rata satu, dari rasio utama profitabilitas penjualan. Ps = (gross profit) / (total cost)
5. Hasil atau Pembahasan
ABC costing memiliki kesesuaian prosedur, yang mana memiliki beberapa modifikasi dalam konteks kebijakan dan praktek perusahaan. Langkah pertama dan kedua adalah alokasi dari setiap aktivitas untuk tipe dari biaya-biaya. Alokasi adalah, pertama hanya pada koneksi dan kedua menentukan partisipan individual dari setiap biaya pada setiap aktivitas (statistikal atau oleh keahlian). Kedua langkah ini ditunjukkan pada tabel 2.
Langkah selanjutnya- alokasi dari setiap biaya driver untuk setiap produk dan kalkulasi ditampilkan pada tabel 3.
Biaya driver per unit produksi dapat dikalkulasi kembali secara statisitikal atau oleh ahli. Semua stage bergantung pada simulasi Monte Carlo, yang ditampilkan pada Tabel 4.
Keseluruhan hasil termasuk profitabilitas penjualan untuk seluruh perusahaan berdasarkan macam-macamnya. Perbedaan antara ABC dan Biaya Tradisional memberikan jawaban kemampuan aplikasi dari kedua cara dalam bisnis nyata. Perbedaan-perbedaan ditampilkan pada tabel 5-6.
Tabel di atas menunjukkan karakteristik utama dari kedua pendekatan biaya. Mereka sangat kecil dan dalam kasus saat ini untuk semua perusahaan mendapat benefit dari implementasi sistem yang rumit seperti ABC yang terlihat tidak sah secara ekonomi. Tetapi jika dilihat secara dekat (Tabel 6), sangat jelas ada efisiensi ekonomi dari ABC tidak sama untuk setiap produk. Untuk efisiensi balok positif dan terutama pada periode pertama. Mencari jawaban, di dalam paper ini diambil menjadi dua akun utama indikator statiustikal, yang mana mudah untuk dikalkulasi dalam rata-rata volume dan standar deviasi penjualan masing-masing perusahaan. Balok memiliko rata-rata volume terbesar dan standar deviasi terkecil. Hasil ini memberikan jawaban utama kapan untuk mengimplementasikan ABC. Jalan yang paling efisiensi adalah memproduksi dengan penjualan yang stabil dan volume yang lebih besar. Dalam waktu yang sama ada penghalang lain pada perusahaan. Semuanya penyimpanan dari implementasi harus lebih tinggi daripada biaya itu sendiri. Itu adalah masalah dalam keputusan manajemen.
6. Implikasi Penelitian
o Terhadap Dunia Usaha
Implementasi dari ABC bukanlah tugas yang mudah. Dari hasil penelitian dapat dibuat sebuah kesimpulan dalam pengerjaan kayu ABC sangat perlu untuk produksi yang stabil dan besar. ABC juga bisa mengubah biaya tidak langsung yang tidak untung menjadi produk yang untung sehingga memberikan kesempatan perusahaan untuk menurunkan harga.
o Terhadap Dunia Pendidikan
ABC memberikan metode universal untuk menghitung biaya total pada produk yang berbeda. ABC memberikan informasi sumber harga yang rendah untuk perencanaan dan melakukan kontrol.
7. Keterbatasan Penelitan
Adapun keterbatasan dari penelitian ini adalah tidak mencantumkan berapa banyak perusahaan yang diteliti sehingga dirasa perlu untuk menambah jumlah perusahaan yang diteliti agar hasil penelitian yang dihasilkan semakin akurat.
1. Tujuan Penelitian
Sistem biaya manajemen dapat diklasifikasikan bedasarkan fungsional dan berdasarkan aktivitas. Kedua sistem ini ditemukan dalam praktek perusahaan pengerjaan kayu di seluruh dunia. Sekarang, sistem biaya manajemen berdasarkan fungsional (yang disebut tradisional) digunakan secara luas dibandingkan dengan sistem biaya berdasarkan aktivitas (Hansen, Don R, Maryanne M, Mowen, Liming Guan, 2009). Hal ini berubah, bagaimanapun, sebagai kebutuhan informasi keakuratan biaya yang telah meningkat. Ini terutama berlaku untuk perusahaan yang menghadapi tingkat keragaman yang tinggi, kompleksitas produk yang lebih, siklus hidup produk yang pendek, peningkatan pesyaratan mutu, dan kompetitif yang tinggi (Hansen, Don R, Maryanne M, Mowen, Liming Guan, 2009). Organisasi-organisasi ini sering mengimplementasikan teknologi manufaktur yang maju. Untuk operasi perusahaan pengerjaan kayu dlam pengaruh ekonomi yang kontemporer, sistem majememen biaya berdasarkan fungsional dapat diterima seperti tidak ada yang lebih sesuai karena persyaratan informasi. Lebih dan lebih lagi informasi yang akurat untuk konsumsi waktu dan biaya overhead adalah cukup untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan dan memiliki keunggulan kompetitif dalam jangka waktu yang panjang. Pertanyaan, apakah sistem yang rumit tersebut adalah sesuai untuk perusahaan pengerjaan kayu atau ada situasi dan kondisi di mana tradisional (fungsional) lebih cocok.
Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk membedakan, menguraikan baru dan inovatif sistem estimasi biaya di berbagai keadaan ekonomi pada perusahaan pengerjaan kayu. Karena untuk mencapai tujuan di sini dipecahkan beberapa tugas berikutnya :
Untuk mengungkap natur dari dua hal utama sistem biaya. Biaya Fungsional dan Biaya Berdasarkan Aktivitas.
Untuk model perusahaan dan untuk menguji sistem ke dalam aktivitas ekonomi.
Untuk estimasi kemajuan dalam penggunaan sistem dalam situasi yang berbeda.
2. Masalah Penelitian
Apakah sistem yang rumit tersebut adalah sesuai untuk perusahaan pengerjaan kayu atau ada situasi dan kondisi di mana tradisional (fungsional) lebih cocok.
3. Landasan Teori
Sistem biaya akuntansi berdasarkan fungsional digunakan hanya untuk unit berdasarkan aktivitas yang ditujukan untuk menetapkan biaya ke objek biaya. Ini berarti unit dari proses kayu adalah pembeda utama unit untuk membagi biaya tetap antara tahap produksi dan unit perusahaan, seperti departemen transportasi dan administrasi.
Metode ABC (Activity Based Costing) fokus pada biaya aktivitas yang kemudian mengalokasiskan biaya terhadap penggunaan variasi produk berdasarkan dari aktivitas (Kesavan, R. C. Elanchezhian, B. Vijaya Ramnath, 2009). ABC sebagai alat analisis profit yang powerful. Keberhasilan ini bertangkai pada kemampuan ABC untuk mengungkapkan sumber tersembunyi dari profitabilitas dan biaya tertanam, dan untuk menyajikan sebuah katalisator untuk mengimprove keputusan profitabilitas (Tunney, Peter B. B). ABC didasarkan pada apa yang benar-benar terjadi, volume sementara berdasarkan sistem biaya yang didasarkan pada struktur organisasional dan volume (Tunney, Peter B. B).
4. Metode Penelitian
a. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah perusahaan pengerjaan kayu.
b. Metode atau Alat Analisis
Untuk menyingkapkan keuntungan utama dari dua sistem (volume dan non volume) di dalam artikel ini adalah implementasi berdasarkan pendekatan :
• Untuk tujuan berasal adri informasi akuntansi yang tepat dan sederhana diinginkan suatu model perusahaan.
• Selama simulasi Monte Carlo perbedaan kondisi pasar digunakan sebagai model dalam jangka volume penjualan yang berbeda.
• Model perusahaan diikuti oleh item parameter dari biaya.
• Produksi meliputi papan, papan dan balok yang terbuat dari kayu pohon jarum. biaya langsung untuk bahan baku dan tenaga kerja per m3 adalah 222,66 BGN. Biaya tidak langsung (overhead dan biaya administrasi) adalah 503.000 BGN, per tahun. Harga produk (termasuk gudang) 340 BNG, 320 BGN dan 310 BGN untuk papan, papan dan balok.
Model diikuti oleh pembatas :
Harga konstan
Biaya konstan
Perusahaan yang memberikan sejumlah aktivitas karena untuk menyederhanakan model dan hasil interpretasi
Penjualan diasumsikan sama dengan volume produksi
Aktivitas utama termasuk dalam biaya tidak langsung yang ditampilkan pada Tabel 1.
Hasil utama dari bisnis perusahaan adalah mengkalkulasi rata-rata satu, dari rasio utama profitabilitas penjualan. Ps = (gross profit) / (total cost)
5. Hasil atau Pembahasan
ABC costing memiliki kesesuaian prosedur, yang mana memiliki beberapa modifikasi dalam konteks kebijakan dan praktek perusahaan. Langkah pertama dan kedua adalah alokasi dari setiap aktivitas untuk tipe dari biaya-biaya. Alokasi adalah, pertama hanya pada koneksi dan kedua menentukan partisipan individual dari setiap biaya pada setiap aktivitas (statistikal atau oleh keahlian). Kedua langkah ini ditunjukkan pada tabel 2.
Langkah selanjutnya- alokasi dari setiap biaya driver untuk setiap produk dan kalkulasi ditampilkan pada tabel 3.
Biaya driver per unit produksi dapat dikalkulasi kembali secara statisitikal atau oleh ahli. Semua stage bergantung pada simulasi Monte Carlo, yang ditampilkan pada Tabel 4.
Keseluruhan hasil termasuk profitabilitas penjualan untuk seluruh perusahaan berdasarkan macam-macamnya. Perbedaan antara ABC dan Biaya Tradisional memberikan jawaban kemampuan aplikasi dari kedua cara dalam bisnis nyata. Perbedaan-perbedaan ditampilkan pada tabel 5-6.
Tabel di atas menunjukkan karakteristik utama dari kedua pendekatan biaya. Mereka sangat kecil dan dalam kasus saat ini untuk semua perusahaan mendapat benefit dari implementasi sistem yang rumit seperti ABC yang terlihat tidak sah secara ekonomi. Tetapi jika dilihat secara dekat (Tabel 6), sangat jelas ada efisiensi ekonomi dari ABC tidak sama untuk setiap produk. Untuk efisiensi balok positif dan terutama pada periode pertama. Mencari jawaban, di dalam paper ini diambil menjadi dua akun utama indikator statiustikal, yang mana mudah untuk dikalkulasi dalam rata-rata volume dan standar deviasi penjualan masing-masing perusahaan. Balok memiliko rata-rata volume terbesar dan standar deviasi terkecil. Hasil ini memberikan jawaban utama kapan untuk mengimplementasikan ABC. Jalan yang paling efisiensi adalah memproduksi dengan penjualan yang stabil dan volume yang lebih besar. Dalam waktu yang sama ada penghalang lain pada perusahaan. Semuanya penyimpanan dari implementasi harus lebih tinggi daripada biaya itu sendiri. Itu adalah masalah dalam keputusan manajemen.
6. Implikasi Penelitian
o Terhadap Dunia Usaha
Implementasi dari ABC bukanlah tugas yang mudah. Dari hasil penelitian dapat dibuat sebuah kesimpulan dalam pengerjaan kayu ABC sangat perlu untuk produksi yang stabil dan besar. ABC juga bisa mengubah biaya tidak langsung yang tidak untung menjadi produk yang untung sehingga memberikan kesempatan perusahaan untuk menurunkan harga.
o Terhadap Dunia Pendidikan
ABC memberikan metode universal untuk menghitung biaya total pada produk yang berbeda. ABC memberikan informasi sumber harga yang rendah untuk perencanaan dan melakukan kontrol.
7. Keterbatasan Penelitan
Adapun keterbatasan dari penelitian ini adalah tidak mencantumkan berapa banyak perusahaan yang diteliti sehingga dirasa perlu untuk menambah jumlah perusahaan yang diteliti agar hasil penelitian yang dihasilkan semakin akurat.
Komentar
Posting Komentar