A. TUJUAN PERUSAHAAN DALAM PEMASARAN
Secara
khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan baik perusahaan
dagang ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1.Untuk meningkatkan penjualan
dan laba
Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka
diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang
telah ditetapkan.
2.Untuk
menguasai pasar
Menguasai pasar yang ada
dengan cara mempebesar market share-nya untuk wilayah-wilayah
tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan dengan
berbagai cara, baik dengan cara mencari peluang baru maupun merebut market
share pesaing yang ada.
3.Untuk mengurangi saingan
Menciptakan produk sejenis
dengan mutu yang sama tetapi harga lebih rendah dari produk utama merupakan
cara untuk mengurangi saingan dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru
yang akan masuk kedalam industri tersebut.
4. Untuk menaikan prestise produk tertentu
dipasaran
Dalam hal produk
tertentu,terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan perusahaan memasarkan
adalah untuk meningkatkan prestise produk di depan pelanggannya dengan cara
promosi atau cara lainnya seperti dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai
dengan keinginan konsumen.
5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu
Tujuan ini biasanya lebih
diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya
terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau lembaga tertentu.
B. PASAR DAN PEMASARAN
Setiap
ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran
adalah untuk mencari atau menciptakan pasar. Pengertian pasar secara sederhana
dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi. Pengertian ini mengandung arti pasar
memiliki tempat atau lokasi tertentu. Namun dalam praktiknya pengertian pasar
dapat lebih luas lagi. Artinya pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu
tempat untuk melakukan transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik
seperti, faksimili atau melalui internet.
Pengertian
lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli
potensial atas suatu produk. Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen
yang memiliki minat, pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa
tertentu. Dalam pasar ini konsumen melakukan transaksi, hal ini disebabkan
konsumen didukung dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memiliki
pendapatan atau akses. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila
telah memiliki pendapatan dan ada akses merekan akan membeli, kelompok ini
merupakan pasar potensial.
Pasar
juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi antara pembeli dan
penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan
adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada
suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
suatu barang atau jasa adalah :
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan
(barang pengganti atau barang pelengkap).
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk.
6. Faktor khusus (akses)
Selanjutnya
pengertian penawaran adalah jumlah barang dan atau jasa yang ditawarkan
produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa adalah :
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan
(barang pengganti atau barang pelengkap).
3. Teknologi.
4. Harga input (ongkos produksi)
5. Tujuan perusahaan.
6. Faktor khusus (akses).
Jumlah
permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di pasar saat ini dapat
dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas produk atau jasa tersebut. Adapun
struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan ke dalam :
1. Pasar persaingan sempurna
Suatu pasar di mana
terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara
individu tidak mempengaruhi hargan barang dipasar. Produk yang dihasilkan
produsen relatif sama (homogen). Dalam pasar ini setiap produsen adalah
pengambil harga (price taker). Promosi tidak begitu diperlukan
dan untuk mencari keuntungan perusahaan harus mampu menentukan berapa tingkat
produksi yang akan dihasilkan.
2. Pasar persaingan monopolistik
Suatu pasar di mana
terdapat banyak penjual atau perusahaan dan memiliki ukuran-ukuran yang relatif
sama besarnya. Produk yang dihasilka berbeda corak. Perusahaan mempunyai
sedikit kekuatan dalam menentukan dan mempengaruhin tingkat harga, sehingga
untuk memperoleh penjualan yang tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.
3. Pasar oligopoli
Sebuah struktur pasar yang
hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang dihasilkan adalah barang standar
dan barang berbeda corak. Hambatan untuk memasuki industri ini sangat sulit,
hal ini disebabkan modal yang diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat
dominan untuk meningkatkan penjualannya. Perusahaan dalam pasar ini jarang
bersaing mengenai harga, tetapi bersaing pada faktor lain seperti kualitas atau
desain.
4. Pasar monopoli
Struktur pasar di mana
hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang dihasilkan tidak mempunyai barang
pengganti yang mirip. Sangat sulit memasuki industri ini karna ada nya hambatan
penguasaan bahan mentah yang strategis oleh pihak-pihak tertentu, terdapat
skala ekonomi, dan peraturan pemerintah. Untuk memperoleh kentungan yang
maksimal perusahaan harus mampu menentukan tingkat harga dan jumlah produk yang
harus dijual secara bersamaan.
Kemudian
pengertian Pemasaran seperti yang dikemukakan oleh
Philip Kotler adalah Suatu proses sosial dan
manajerial dengan mana Individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan
nilai dengan pihak lain. Pemasaran dapat pula
diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai
pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan
produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar.
Kelompok pasar terdiri dari
:
1. Pasar konsumen
2. Pasar industrial
3. Pasar resseler dan
4. Pasar pemerintah
C. ANALISA PERILAKU KONSUMEN (Kebutuhan dan Keinginan Konsumen)
Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat
dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas
seperti melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian.
Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2
yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang dimaksudkan
dengan perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan perilaku
konsumen dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek
konsumen secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan
utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya.
Sedangkan perilaku konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen
yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk
tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan. Untuk lebih jelasnya,
berikut beberapa ciri-ciri yang menjadi dasar perbedaan antara perilaku
konsumen yang bersifat rasional dan perilaku konsumen yang bersifat irrasional.
Berikut
ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
1.
Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2.
Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3. Konsumen
memilih barang yang mutunya terjamin
4.
Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen
yang bersifat Irrasional:
1.
Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun
elektronik
2.
Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
3.
Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau
prestise
Proses pembentukan perilaku
konsumen
Perilaku
konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan sesudah seorang
konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Dalam perilaku
konsumen tersebut, seorang pembeli akan melakukan penilaian yang kemudian pada
akhirnya akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya atas pembelian
barang atau jasa tersebut. Berikut beberapa tahapan pengambilan keputusan
seorang konsumen :
1. Pengenalan Masalah. Biasanya
seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk
menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada
pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahu produk
mana yang harus dibeli.
2. Pencarian Informasi. Setelah
mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu seorang konsumen akan
aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian masalahnya tersebut.
Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang dapat melakukannya dari diri
sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharingpengalaman, dan lain sebagainya.
3. Mengevaluasi Alternatif. Setelah
konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan, maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh konsumen tersebut adalah
mengevaluasi segala alternatif keputusan maupun informasi yang diperoleh.
Hal itu lah yang menjadi landasan dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi.
4. Keputusan Pembelian. Proses
selanjutnya setelah melakukan evaluasi pada alternatif-alternatif keputusan
yang ada adalah konsumen tersebut akan melalui proses yang disebut dengan
keputusan pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
ini tidak sama, yaitu tergantung dari hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
proses pembelian atau pengambilan keputusan tersebut.
5. Evaluasi Pasca-Pembelian. Proses
lanjutan yang biasanya dilakukan seorang konsumen setelah melakukan proses dan
keputusan pembelian adalah mengevaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang
dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang tersebut
sudah sesuai dengan harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan lain
sebagainya. Hal ini akan menimbulkan sikap kepuasan dan ketidakpuasan barang
oleh konsumen, mengecewakan dan tidak mengecewakan. Hal tersebut akan berdampak
pada pengulangan pembelian barang atau tidak. Jika barang memuaskan dan tidak
mengecewakan, maka konsumen akan mengingat merk produk tersebut sehingga akan
terjadi pengulangan pembelian di masa mendatang. Namun jika barang tidak
memuasakan dan mengecewakan, maka konsumen juga akan mengingat merk barang
tersebut dengan tujuan agar tidak mengulang kembali membeli barang tersebut di
masa yang akan datang.
C. SEGMENTASI PASAR, PASAR SASARAN, dan POSISI
PASAR
1. Segmentasi pasar (Market Segmentation)
Segmentasi
pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang
mungkin memerlukan produk atau marketing mixyang berbeda pula.
Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang harus
diperhatikan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran.
Variabel
untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar konsumen dan
segmentasi pasar industrial. Variabel utama untuk melakukan segmentasi menurut
philip Kotler, antara lain :
a. Segmentasi berdasarkan geografis (bangsa,
provinsi, kabupaten, kecamatan, iklim).
b. Segmentasi berdasarkan demografis (umur,
jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras).
c. Segmentasi berdasarkan psikografis (kelas
sosial, gaya hidup, karakteristik kepribadian).
d. Segmentasi berdasarkan perilaku
(pengetahuaan, sikap, kegunaan, tanggap terhadap suatu produk).
2. Pasar Sasaran (Market Targeting)
Secara
umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap
segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk
dilayani. Kegiatan menetapkan pasar meliputi :
a. Evaluasi segmen pasar
1) Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data
penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan, dan margin laba dari setiap
segmen.
2) Struktural segmen yang menarik dilihat dari
segi profitabilitas.
3) Sasaran dan sumber daya perusahaan.
b. Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau
lebih segmen yang memilki nilai tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana
dan berapa banyak yang dapat dilayani.
1) Pemasaran serbasama. Melayani semua pasar dan
tawaran pasar dalam arti tidak ada perbedaan.
2) Pemasaran serbaaneka, merancang tawaran untuk
semua pendapatan, tujuan atau kepribadian. Seperti beda desain untuk industri
mobil.
3) Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya
manusia yang terbatas.
3. Posisi Pasar (Market Positioning)
Menentukan
posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar. Tujuan penetapan posisi
pasar (martket positioning) adalah untuk membangun dan
mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam benak
konsumen.
D. STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING
MIX)
1. Strategi produk
Pihak perusahaan terlebih
dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan mendesain suatu produk disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dilayani. Produk dapat berupa
barang (benda berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Strategi produk yang
dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai
berikut :
a. Penentuan logo dan moto.
b. Menciptakan merek.
c. Menciptakan kemasan.
d. Keputusan label.
2. Strategi harga
Penentuan harga menjadi
sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu
penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga
akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak
lakunya produk tersebut dipasar.
Ada tiga
a. Skimming
pricing, harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya
dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi
b. Penetration pricing, dengan
menetapkan harga yang serendah-rendahnya mungkin dengan tujuan untuk menguasai
pasar.
c. Status quo pricing, harga
ditetapkan sesuai dengan harga pesaing.
3. Strategi Lokasi Dan Distribusi
Penentuan lokasi dan
distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal
ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta
mendistribusikan barang dan jasa. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Dekat dengan kawasan industri.
b. Dekat dengan lokasi perkantoran.
c. Dekat dengan lokasi pasar.
d. Dekat dengan pusar pemerintahan.
e. Dekat dengan lokasi perumahan atau
masyarakat.
f. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di
suatu lokasi.
g. Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan,
listrik dan lain-lain).
4. Strategi Promosi
Promosi merupakan
kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan ini
perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada empat macam
sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan baik
produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi itu adalah :
a. Periklanan (advertising)
b. Promosi penjualan (sales promotion)
c. Publisitas (publicity)
d. Penjualan pribadi (personal selling)
E. MENGANALISIS PESAING dan STRATEGI
BERSAING
Tujuan
perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri
untuk mematikan lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih
strategi yang dijalankan. Strategi untuk mematikan atau memperlemah lawan
selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan terkena dampakanya. Bukan tidak
mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki kemiripan. Oleh karena itu,
perusahaan harus pandai memulai dan mengakhiri. Perusahaan harus bisa mengidentifikasu karakteristik
pesaing, khususnya strategi, tujuan, kekuatan dan kelemahan serta pola reaksi
mereka.
1.
Strategi. Sekelompok perusahaan yang
menerapkan strategi yang sama atas pasar sasaran tertentu dinamakan kelompok
strategis
2.
Tujuan. Salah satu asumsi awal yang berguna
adalah bahwa para pesaing berusaha memaksimumkan laba mereka. Namun, akan
berbeda-beda bobot yang diberikan oleh sejumlah perusahaan atas laba jangka
pendek dan jangka panjang.
3.
Kekuatan dan Kelemahan. Perusahaan perlu mengumpulkan
informasi tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing pesaing.
Secara umum, setiap
perusahaan harus memantau tiga variabel ketika menganalisis para pesaingnya:
·
Pangsa Pasar (share of market) : Pangsa
pesaing atas pasar sasaran.
·
Pangsa Ingatan (share of mind) : Persentase
pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan, “sebutkanlah
perusahaan pertama di industri ini yang ada dalam pikiran anda”.
·
Pangsa Hati (share of heart) : Persentase
pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan “sebutkanlah
perusahaan yang produknya lebih anda sukai untuk dibeli”.
Memilih Strategi Serangan
Umum
Berdasarkan alawan dan
tujuan yang jelas, apa pilihan serangan yang tersedia :
1. Serangan
Frontal. Dalam serangan frontal murni, penyerang menyamai produk,
iklan, harga, dan distribusi lwawannya. Prisnsip kekuatan ,menyatakan bahwa
pihak yang memiliki sumber daya lebih besar akan menang. Serangan frontal
termodifikasi, seperti penurunan harga, dapat berhasil jika pemimpin pasar
tidak menyerang balik, dan jika pesaing meyakinkan pasar bahwa produknya sama
dengan produk pemimpin.
2. Serangan
Flank/Sisi. Titik lemah merupakan sasaran alami. Serangan sisi (sayap)
dapat diarahkan pada dua dimensi strategis-geografis dan segmen.
3. Serangan
Pengitaran (Encirclement). Maneuver mengitari merupakan usaha
untuk mennagkap satu bagian luas wilayah lawan melalui serangan kilat. Ini
berarti meluncurkan serangan di garis depan dan dapat diterapkan jika penantang
memiliki sumber daya unggul dan yakin bahwa pengitaran cepat akan menghancurkan
moral lawan.
4. Serangan
Melewati (Bypass). Strategi melewati seluruh lawan dan menyerang
pasar yang lebih mudah untuk memperluas basis sumber daya perusahaan. Strategi
ini menawari tiga lini pendekatan :
a. Melakukan
diversifikasi produk-produk yang tidak berhubungan
b. Melakukan
diversifikasi dalam pasar geografis baru
c. Melompat
ke teknologi baru untuk menggantikan produk lama
5. Perang
gerilya. Perang gerilya terdiri dari pelaksanaan perang kecil dan
tidak teratur untuk mempermalukan dan merusak moral lawan dan apada akhirnya
mendapatkan pijakan permanen. Perang gerilya menggunakan sarana serangan
konvensional dan nonkonvensional. Hal ini meliputi penurunan harga selektif,
serangan kilat promosi intens, dan kadang-kadang tindakan hukum.
Memilih Serangan yang
Spesifik
Penantang harus melangkah
melampui lim startegi luas ini dan mengembangkan strategi yang lebih spesifik.
Semua aspek pemasaran dapat bertindak sebagai basis serangan, seperti produk
berharga murah, atau produk diskon, produk jasa baru, ragam penawaran yang
lebih luas,strategi distribusi inovatif.
·
Strategi Pengikut Pasar (Market Follower)
Banyak perusahaan lebih
suka mengikuti dan tidak menantang pemimpin pasar. Itu bukan berarti pengikut
pasar kekuarangan strategi . Pengikut pasar harus tahu bagaimana mempertahankan
pelanggan lama dan memenangkan pangsa pasar pelanggan baru yang cukup.
Kita
membedakan Empat Strategi Umum :
1. Pemalsu. Pemalsu
meniru produk kemasan pemimpin dan menjualnya di pasar gelap atau melalui
penyalur yang tidak memiliki reputasi.
2. Pengklon. Pengklon
mengemulasi produk, nama, dan kemasan pemimpin, dengan sedikit variasi.
3. Peniru. Peniru
meniru beberapa hal dari pemimpin tetapi mempertahankan diferensiasi
berdasarkan kemasan, iklan, harga, atau lokasi.
4. Pengadopsi. Pengadopsi
mengambil produk pemimpin dan mengadaptasinya atau memperbaikinya. Pengadopsi
dapat memilih untuk menjualnya di pasar yang berbeda, tetapi sering kali
pengadopsi tumbuh menjadi penantang di masa depan, seperti banyak dilakukan
banyak peruahaan Jepang setelah memperbaiki produk yang dikembangkan di tempat
lain
·
Strategi Penceruk Pasar (Market Nicher)
Pilihan lain menjadi
pengikut di pasar yang besar adalah menjadi pemimpin di pasar kecil atau ceruk.
Perusahaan kecil biasanya menghindari bersaing dengan perusahaan yang lebih
besar dengan membidik pasar kecil atau hanya sedikit tidak diminati oleh
perusahaan besar.
Penceruk mempunyai tiga
tugas : menciptakan ceruk, memperluas ceruk, dan melindungi ceruk. Menceruk
memanggung risiko utama , yaitu ceruk pasar dapat mengering atau diserang.
Perusahaan oleh karenaya terhalang oleh sumber daya yang sangat terspesialisasi
yang mungkin saja tidak mempunyai penggunaan alternative bernilai tinggi.
Karena ceruk dapat melemah,
perusahan harus terus menciptakan ceruk baru, “ Catatan Pemasaran : Peran
Spesialisasi Ceruk” menggaris bawahi beberapa opsi. Perusahaan harus
“tetap pada ceruknya” tetapi tidak harus pada ceruknya. Karena itulah
multi ceruk lebih disukai daripada ceruk tunggal. Dengan mengembangkan kekuatan
dalam dua atau lebih ceruk, perusahaan meningkatkan peluangnnya untuk
bertahan hidup. Perusahaan memasuki pasar sebaiknya mula-mula membidik ceruk
buka seluruh pasar.
F. Peramalan di Masa yang Akan Datang
Peramalan
merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di
masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus mencari data dan
informasi masa lalu. Data dan informasi masa lalu merupakan perilaku yang
terjadi di masa lalu dengan berbagai kondisi pada saat itu. Kondisi
yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut bisa dijadikan acuan bagi
kondisi sekarang dan di masa yang akan datang. Hal ini perlu dilakukan mengingat
di masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian.
Untuk
melakukan peramalan permintaan di masa yang akan datang dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Survei niat pembeli
2. Gabungan pendapat tenaga penjual
3. Pendapat ahli
4. Metode tes pasar analisis deret waktu
5. Analisis permintaan secara statistik.
Langkah-Langkah
Peramalan
Agar
peramlan memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah mengikuti prosedur atau
langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap
langkah yang telah ditetapkan paling tidak dapat menghindarai kesalahan,
sehingga hasil ramalan tidak perlu diragukan.
Secara umum
langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data
Data yang dikumpulkan
selengkap mungkin untuk beberapa periode. Pengumpulan data bisa dilakukan
dengan pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber
seperti perpustakaan, majalah, serta laporan lainnya dan pengumpulan data
primer, data yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi,
wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.
b. Mengolah data
Data yang sudah dikumpulkan
kemudian dibuat tabulasi data sehingga akan diketahui pola data yang dimiliki
dan memudahkan untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada
c. Menentukan metode peramalan
Peramalan yang diinginkan
adalah dengan menggunkan metode yang paling tepat. Pemilihan metode peramalan
adalah dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis
peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
d. Memproyeksikan data
Agar dapat meminimalkan
penyimpangan terhadap perubahan maka perlu dilakukan proyeksi data dengan
pertimbangan faktor perubahan seperti perubahan ekonomi, politik, sosial atau
perubahan kemasyarkatan lainnya untuk beberapa periode.
e. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah
dilakukan digunkan untuk mengambil keputusan untuk membuat berbagai perencanaan
seperti perencanaa produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Jenis-jenis
Metode Peramalan
1. Deret Waktu (Time Series)
Analisis time
series merupakan hubungan antara variabel yang dicari (independent)
dengan variabel yang memengaruhinya (dependent variable),
yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan , bulan, triwulan, caturwulan,
semester atau tahun. Dalam analisis time series ini yang
menjadi variabel adalah waktu.
2. Sebab Akibat (causal methods)
Metode peramalan yang
didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel
lain yang memengaruhinya tetapi bukan waktu. Metode peramlan ini terdiri dari :
a. Metode Regresi dan korelasi, metode yang
digunakan baik untuk peramalan permintaan maupun penjualan.
b. Metode Input-Ouput, metode yang digunakan
untuk ramalan jangka panjang yang biasanya digunakan untuk menyusun tren
ekonomi jangka panjang. Data yang digunakan biasanya lebih dari sepuluh tahun.
c. Metode ekonometri, peramalan ini didasarkan
pada sistem pemasaran regresi yang diestimasi secara simultan. Data yang
digunakan biasanya data kuartalan.
Referensi
Kasmir, Jakfar. 2003, Studi
Kelayakan Bisnis, Kencana Prenad Media Group, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar