1. Pengertian
Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memiliki pengertian yang luas dan beragam.
Berikut pengertian ilmu ekonomi menurut berbagai sumber :
Menurut Wikipedia Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Sementara menurut Adam Smith
imu Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan Negara.
Filosof ekonomi dan politik MILL J. S berpendapat
bahwa ilmu Ekonomi ialah sains praktikal
tentang pengeluaran dan penagihan.
Psikolog Abraham Maslow
berpendapat lain. Menurutnya ilmu Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian
yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui
penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta
teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
Pakar Marketing Hermawan Kartajaya berpendapat bahwa ilmu Ekonomi ialah platform dimana sektor industri melekat diatasnya.
Pakar Marketing Hermawan Kartajaya berpendapat bahwa ilmu Ekonomi ialah platform dimana sektor industri melekat diatasnya.
Ekonom
Amerika Paul A. Samuelsson berpendapat
ilmu Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan
kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh
berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Jadi
secara garis besar ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala hal
yang berhubungan tentang cara atau metode tertentu yang bersifat efisien dan
efektif untuk menciptakan kemakmuran dengan memanfaatkan sumber-sumber atau resources
yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi agar dapat didistribusikan ke
masyarakat.
2.
Masalah
Pokok dalam Perekonomian
Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2
sudut pandang:
Menurut Teori Klasik,
yang dipelopori oleh Adam Smith terdiri dari :
1. Produksi
adalah segala tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat
dari suatu barang. Karena sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat
kepuasan yang hakiki, maka berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah
mencukupi kebutuhan manusia; sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah
pokok ekonomi.
2. Distribusi
adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan
barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen
akhir/pemakai.
Yang termasuk kegiatan distribusi diantaranya
: Pengemasan, pensortiran/pemilahan, pengepakan, penyimpanan/pergudangan,
pengangkutan, dll
Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara :
- Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi
langsung disalurkan ke konsumen akhir/pemakai.
- Distribusi tidak langsung, dimana dalam
penyalurannya melalui beberapa perantara, seperti : agen, grosir,
eksportir, importir, komisioner, makelar, pedagang eceran, dll. Semakin
panjang mata rantai penyaluran sangat dimungkinkan harga yang ditanggung
konsumen akhir lebih mahal.
3. Konsumsi
adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna
suatu barang.
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor :
1. Faktor
Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi.
2. Faktor
Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial,
kebijakan pemerintah, dll.
Menurut Teori Modern
Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar
ekonomi, membedakan masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
1. Apa yang akan diproduksi (What)
Karena keterbatasan sumber daya faktor produksi, maka harus hal yang tidak
mungkin akan memproduksi sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan
barfang apa yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya.
2. Bagaimana proses produksinya (How)
Hal ini sangat tergantung dari ketersediaan sumber daya faktor produksi dari
setiap wilayah/negara. Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat
modal dengan teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang akan
menerapkan teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya
manusia yang ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
3. Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for
Whom) Untuk masalah yang satu ini, pertimbangan ditujukan bagaimana caranya
agar hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta dengan
tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.
Menurut Richard Lipsey,
menambahkan permasalahan perokonomian secara makro, yaitu tingkat
inflasi, tingkat pengangguran dan kapasitas produksi.
Pemecahan Masalah Pokok
Pada
dasarnya, masyarakat memecahkan permaslahan pokok diatas dengan berbagai cara,
diantaranya :
- Primitif – dengan insting
- Tradisional – dengan tradisi
atau kebiasaan serta budaya setempat
- Sosialis – dengan cara komando
atau paksaan (Korea Selatan, Jerman, dsb)
- Kapitalis – dengan mekanisme
harga (Amerika Serikat, Inggrs, dsb)
Mekanisme
Harga
Mekanisme
harga adalah kekuatan tarik menarik antara konsumen dan produsen yang bertemu
di pasar sehingga terbentuklah harga.
Gerakan
harga barang dan harga faktor produksi dapat memecahkan keiga masalah ekonomi,
apabila :
- Masyarakat menghendaki lebih
banyak akan suatu barang, maka hal ini akan tercermin pada adanya kenaikan
permintaan konsumen untuk barang tersebut. Akibatnya produsen akan
cenderung memperluas atau memperbesar produksinya.
- Barang dihasilkan dari proses
pengkombinasian faktor-faktor produksi oleh produsen. Bila harga faktor
produksi naik, maka produsen akan berusaha mengadakan penghematan
penggunaan faktor tersebut dan menggunakan lebih banyak faktor-faktor
produksi yang lain (subtitusi faktor produksi) untuk proses produksinya.
- Barang-barang hasil produksi
dijual oleh produsen kepada konsumen.
Secara
sistematis fungsi atau peranan mekanisme harga dalam memecahkan ketiga
masalah dasar tersebut bagi masyarakat bisa digambarkan oleh “Circular Flow
Diagram’ berikut :

Agar
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, perusahaan memerlukan
faktor-faktor produksi berupa tanah, bangunan, bahan baku, tenaga kerja, modal,
dan kewirausahaan yang diperolehnya dari rumah tangga. Di sini perusahaan dan
rumah tangga akan bertemu di pasar input (pasar faktor-faktor produksi). Dari
penggunaan faktor-faktor produksi tersebut perusahaan akan memberikan sewa,
uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba kepada rumah tangga sebagai
pemilik faktor-faktor produksi.
Sebaliknya,
bila rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga akan membelinya
dari perusahaan. Di sini, rumah tangga dan perusahaan akan bertemu di pasar
output (pasar barang dan jasa). Dalam penjualan barang dan jasa, perusahaan
bisa menjualnya sendiri secara langsung atau bisa menggunakan jasa pedagang.
Jadi,
untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan pendapatan yang
diperolehnya dari perusahaan untuk mengadakan pembelanjaan barang dan jasa.
Dari pembelanjaan tersebut maka perusahaan akan memperoleh pendapatan yang pada
saatnya nanti akan digunakan untuk membiayai produksi barang dan jasa.
Pembiayaan tersebut berbentuk pemberian sewa, uang pembelian bahan baku, upah,
bunga, dan laba, seperti yang dijelaskan sebelumnya.
3.
Aliran
Input dan Output dalam Perekonomian

Aliran
antara Rumah Tangga dan Perusahaan
Di
atas sudah dijelaskan aliran yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan
yang bisa kalian lihat pada diagram interaksi pelaku ekonomi model sederhana.
Coba kalian baca lagi penjelasannya.
Aliran
antara Pemerintah dengan Rumah Tangga dan Perusahaan
Sebagai
salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memproduksi barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan dengan tujuan untuk melayani
kepentingan umum. Sehingga, barang dan jasa itu disebut dengan istilah barang
dan jasa publik. Selain itu, produksi barang dan jasa tersebut berguna pula
untuk menambah pendapatan negara. Barang dan jasa yang diproduksi pemerintah di
antaranya minyak, gas, semen, baja, listrik, pendidikan, kesehatan, hukum,
keamanan, jasa pos, dan lain-lain.
Oleh
karena itu, pemerintah berhak memungut pajak dan fee (ongkos) serta menerima
pendapatan dari penjualan barang-barang tersebut. Semua penerimaan yang
diperoleh pemerintah di antaranya digunakan untuk membayar pegawai (guru,
polisi, hakim, dokter, perawat, dan lain-lain), memberikan subsidi kepada rumah
tangga (misalnya: subsidi BBM), serta subsidi kepada perusahaan (misalnya:
subsidi terhadap produksi pertanian).
Aliran
yang Berkaitan dengan Masyarakat Luar Negeri
Dalam
kegiatan ekonomi dewasa ini, hubungan dengan masyarakat luar negeri merupakan
hal yang tidak bisa dihindarkan lagi. Hubungan dengan masyarakat luar negeri
telah menciptakan terjadinya arus masuk barang dan jasa (impor barang dan jasa)
serta arus masuk faktor-faktor produksi (impor faktor-faktor produksi). Selain
itu, terjadi pula arus keluar barang dan jasa (ekspor barang dan jasa) serta
arus keluar faktor-faktor produksi (ekspor faktor-faktor produksinya).
Dalam
kegiatan impor barang dan jasa dari masyarakat luar negeri, negara kita harus
melakukan sejumlah pembayaran kepada masyarakat luar negeri. Yaitu dengan
memberikan uang pemblian bahan baku, upah, bunga,, sewa, da laba. Sebaliknya,
dari kegiatan ekspor barang dan jasa kepada masyarakat luar negeri, negara kita
akan mendapat sejumlah pendapatan dari masyarakat luar negerii, yaitu penjualan
bahan baku, upah, bunga sewa, dan laba. Dari kegiatan impor faktor-faktor
produksi, ada satu faktor produksi yang betul-betul dibutuhkan oleh negara
kita, yakni faktor produksi modal.
Oleh
karena itu, negara kita sangat memerlukan adanya investor-investor asing yang
mau menanamkan modalnya ke Indonesia.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus